Bab 5 Zat Aditif dan Zat Adiktif Part 1. 1. Zat Aditif. Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman dalam jumlah kecil saat pembuatan makanan. Penambahan zat aditif bertujuan untuk memperbaiki penampilan, cita rasa, tekstur, aroma, memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin. Definisi ketosis. Ketosis adalah proses alami yang terjadi ketika tubuh kehabisan karbohidrat sebagai energi utama dan mengambil cadangan lemak untuk menggantikannya. Lalu, proses tersebut akan menghasilkan keton. Keton merupakan produk sampingan dari metabolisme lemak. Proses metabolisme yang satu ini merupakan kondisi normal. Zat aditif makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur, dan memperpanjang daya simpan. Selain itu, penambahan zat aditif makanan juga dapat meningkatkan nilai gizi, seperti protein, mineral dan vitamin. Jika terlalu banyak dikonsumsi, komponen ini bisa memicu banyak penyakit. Sukrosa berbeda dengan fruktosa dan glukosa. Sukrosa adalah salah satu bentuk gula yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang cukup. Jika dikonsumsi berlebihan, asupan yang sebenarnya penting ini justru bisa memicu penyakit, termasuk diabetes alias kadar gula darah tinggi. Zat-zat aditif alami tersebut lebih sering digunakan untuk makanan segar dan jarang digunakan untuk maka-nan kemasan. a.Penguat Rasa (Flavor Enhancer) Selain zat aditif alami, zat aditif sintetik sering ditambahkan dalam makanan kemasan. Bahan yang umum digunakan untuk mempertegas rasa adalah MSG Zat aditif sering disebut dengan bahan tambahan makanan (BMT) merupakan zat tambahan makanan yang ditambahkan secara sengaja dalam makanan untuk tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan untuk menyempurnakan makanan, baik dari segi penampilan ataupun rasa makanan. Zat aditif bisa juga berasal dari sumber alami. Normalnya, BPOM di sebagian besar negara, termasuk Indonesia, mengharuskan produsen makanan mencantumkan label informasi monosodium glutamat. Hal ini berlaku ketika makanan tersebut mengandung tambahan MSG. Namun, beberapa makanan mengandung MSG secara alami, seperti: ekstrak ragi dan kedelai, isolat protein, tomat, dan keju. Glukosa disimpan jadi energi (glikogen), sementara fruktosa menjadi lemak. Sukrosa alami bisa ditemukan dalam banyak jenis buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Namun pemanis ini juga kerap ditambahkan pada makanan kemasan; seperti permen, es krim, sereal, makanan kaleng, soda, dan minuman manis lainnya. QBcOJjd.